SHOLAWAT MUJARRAB UNTUK BERMIMPI ROSULULLAH
Sholawat Mujarrab Untuk Bermimpi Rasulullah
Disebutkan dalam kitab Sa’adatud Darain karangan Sayyidi yusuf An Nabhani Ra diriwayatkan dari Syekh Syamsuddin Al Abdusi, sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda: “Barang siapa memasuki kamar tidurnya dan telah menunaikan shalat Isya kemudian membaca shalawat yang akan disebutkan nanti, membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Nass (Mu’awwidzatain) 3x dan setelah itu tidak berbicara sama sekali, maka dia akan bermimpi Rasulullah Saw. Shalawat tersebut adalah:
اللَّهُمَّ اجْعَلْ أَفْضَلَ صَلَوَاتِكَ أَبَدًا، وَ أَنْمَى بَرَكَاتِكَ سَرْمَدًا وَ أَزْكَى تَحِيَّاتِكَ فَضْلاً وَ عَدَدًا، عَلَى أَشْرَفِ الْخَلاَئِقِ الْإِنْسَانِيَّةِ وَ الْجَانِّيَّةِ، وَ مَجْمَعِ الْحَقَائِقِ الْإِيْمَانِيَّةِ، وَ مَظْهَرِ التَّجَلِّيَاتِ الْإِحْسَانِيَّةِ، وَ مَهْبَطِ الْأَسْرَارِ الرَّبَّانِيَّةِ، وَاسِطَةِ عَقْدِ النَّبِيِّيْنَ، وَ مَقْدَمِ جَيْشِ الْمُرْسَلِْيْنَ، وَ قَائِدِ رَكْبِ الْأَنْبَِيَاءِ الْمُكْرَمِيْنَ، وَ أَفْضَلِ الْخَلْقِ أَجْمَعِيْنَ، حَامِلِ لِوَاءِ الْعِزِّ الْأَعْلَى، وَ مَالِكِ أَزْمَةِ الْمَجْدِ الْأَسْنَى، شَاهِدِ أَسْرَارِ الْأَزَلِّ، وَ مَشَاهِدِ أَنْوَارِ السَّوَابِقِ الْأَوَّلِ، وَ تُرْجُمَانِ لِسَانِ الْقَدَمِ، وَ مَنْبَعِ الْعِلْمِ وَ الْحِلْمِ وَ الْحِكَمِ، وَ مَظْهَرِ سِرِّ الْجُوْدِ الْجُزْئِيِّ وَ الْكُلِّيِّ، وَ إِنْسَانِ عَيْنِ الْوُجُوْدِ الْعُلَوِيْ وَ السُّفْلِيْ رُوْحِ جَسَدِ الْكَوْنَيْنِ، وَ عَيْنِ حَيَاةِ الدَّارَيْنِ، الْمُتَحَقِّقِ بِأَعْلَى رُتَبِ الْعُبُوْدِيَّةِ، وَ الْمُتَخَلِّقِ بِأَخْلاَقِ الْمَقَامَاتِ الْاِصْطِفَائِيَّةِ، الْخَلِيْلِ الْأَعْظَمِ، وَ الْحَبِيْبِ الْأَكْرَمِ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ وَ عَلَى آلِِهِ وَ صَحْبِِهِ عَدَدَ مَعْلُوْمَاتِكَ. وَ مِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ وَ غَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ، َو سَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، وَ رَضِيَ اللهُ عَنْ أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ
“Ya Allah jadikanlah shalawat-Mu yang paling utama itu abadi, berkah-Mu yang paling banyak itu kekal, dan tahiyat-Mu yang tersuci itu lebih dan berlipat atas makhluk yang lebih mulia dari jin dan manusia, pengumpul kebenaran iman, bukti nyata kemuliaan lagi kebajikan, penurun segala rahasia ketuhanan, penengah janji para Nabi, pendahulu kumpulan para Rasul, pemimpin kafilah para Nabi yang mulia, makhluk yang paling utama, pembawa bendera kemuliaan yang luhur, pemimpin kekuatan pejuang yang cemerlang, saksi segala jalan yang terdahulu dan saksi segala cahaya orang-orang yang terdahulu, penerjemah ucapan terdahulu, sumber ilmu dan kemurahan serta kebajikan, bukti nyata dari jalan kebajikan yang terperinci dan yang umum, sumber segala yang ada maupun yang terbawah, ruh jasad dua alam, sumber kehidupan dua tempat, pembenar ketinggian derajat ibadah, yang berakhlak dengan akhlak tingkatan pilihan, sahabat yang agung, kekasih yang paling mulia, yaitu Sayyidina Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutholib, dan kepada keluarga dan sahabatnya sebanyak pengetahuan-Mu dan kalimat-Mu pada saat orang-orang yang berdzikir, ingat dan orang-orang yang lalai, lupa. Serta limpahkanlah kesejahteraan yang banyak, semoga Allah ridho terhadap sahabat Rasulullah semuanya”.
Diantara faedahnya juga barang siapa membaca shalawat di atas, maka akan dilindungi hatinya dari gangguan-gangguan setan. Sebagian ulama berkata bahawasanya shalawat ini milik wali Qutub As Syekh Abdul Qodir Al Jailani, barang siapa setelah menunaikan shalat Isya membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nass (mu’awwidzatain) kemudian membaca shalawat yang disebutkan di atas tadi, maka dia akan bermimpi Nabi Muhammad Saw.
Kemudian aku melihat dalam kitab “Kunuzul Asror” adanya tambahan, dan disebutkan pula gambaran jalan-jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang lurus. Dinukilkan dari guruku, “Abdul Wahab Asy Sya’rabi, di dalam kitab “Ath Thobaqot Al Wustho dalam biografi gurunya, Syaikh Nuruddin Asy Syawani, bahwa Syaikh Asy Syawani berkata: “Aku bermimpi bertemu dengannya setelah dua tahun kematiannya. Dia berkata kepadaku: Ajarilah aku shalawat Syaikh Abdullah Al Abdusi, karena sesungguhnya aku memperoleh pahalanya di akhirat satu kali berbanding sepuluh ribu daripada (shalawat) lainnya”.
Bahwa cara ini juga disebutkan oleh guruk kami hasan bin Muhammad Fad’aq di dalam kitab al- Fawaid al-Hisan hal 32.
Semoga bermanfaat