KEYAKINAN HEBAT

KEYAKINAN HEBAT
Dikisahkan, bahwasanya di waktu Rasulullah SAW sedang asyik bertawaf di Kabah beliau mendengar ada seseorang di hadapannya bertawaf dan berzikir penuh kekhusuaan. Ia tidak memperhatikan orang-orang sekitarnya yang saling besenggolan orang itu tetap khusus berzikir dengan mengucapkan “Ya Karim... Ya Karim.
Di saat bersamaan baginda Rasulullah SAW sedang melakukan ibadah haji juga. Beliau terkesan dengan seseorang yang fokus dengan zikirnya di depan Ka’bah dan Rasulullah SAW menirunya mengucapkan “Ya Karim! Ya Karim!”.
Mendengarkan ucapannya ditiru, seseorang yang sedang khusus berzikir itu Ialu berhenti dan mendekat ke salah satu sudut Kabah. Ketika itu ia masih mengacuhkannya dan melanjutkan zikirnya lagi dengan khusus dengan masih membaca  “Ya Karim... Ya Karim...”
Rasulullah SAW yang mengetahui bawah orang yang sedang diikuti zikirnya itu sedikit mengusiknya namun Rasulullah tetap melanjutkan zikirnya yang sama dengan seorang Arab Badwi tadi yang membaca “Ya Karim..Ya Karim...”
Karena merasa seperti diolok-olokkan akhirnya seseorang itu menoleh ke belakang untuk yang kedua kalinya, kali ini ia menegurnya dan menyampaikan kenapa mesti mengikuti zikir yang dibacanya. Ia ingin mempermasalahkan lebih jauh terhadap orang itu atas tindakannya karena melihat seseorang dibelakangnya itu memiliki penmpilan yang berbeda dengan orang-orang di sekelilingnya akhirnya ia tidak mempermasalahkannya dan hanya cukup mengatakan.
“Wahai orang tampan! Apakah engkau memang sengaja memperolok-olokkanku,karena aku ini adalah orang Arab Badwi? Kalaulah bukan karena ketampananmu dan kegagahanmu, pasti engkau akan aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”
Mendengar kata-kata orang badwi itu, Rasulullah SAW tersenyum, lalu bertanya. “Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?”.
“Belum,” jawab orang itu.
Lanjut Rasulullah kepada orang Arab Badwi itu.  “Jadi bagaimana kau beriman kepadanya?” tanya Rasulullah.
“Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan perutusannya, sekalipun saya belum pernah bertemu dengannya,” kata orang Arab Badwi itu lagi.
Mendengar perkataan yang penuh ke imanan dari mulut orang Arab Badwi itu Rasulullah SAW pun berkata lagi kepadanya. “Wahai orang Arab! Ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat,”
Melihat Nabi di hadapannya, dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya.
“Tuan ini Nabi Muhammad?”
“Ya” jawab baginda Rasulullah .
lalu orang itu segera tunduk untuk mencium kedua kaki Rasulullah.
Melihat hal itu, Rasulullah menarik tubuh orang Arab itu, seraya berkata kepadanya. “Wahai orang Arab! janganlah berbuat serupa itu. Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh hamba sahaya kepada juragannya, Ketahuilah, Allah mengutusku bukan untuk menjadi seorang yang takabbur yang meminta dihormati, atau diagungkan, tetapi demi membawa berita.
Ketika itulah, Malaikat Jibril a.s. turun membawa berita dari langit dia berkata: “Ya Muhammad! Tuhan As-Salam mengucapkan salam kepadamu dan bersabda: “Katakanlah kepada orang Arab itu, agar dia tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahwa Allah akan menghisabnya di hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar!” Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi .
Maka orang Arab itu pula berkata:
“Demi keagungan serta kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan dengannya!” kata orang Arab badwi itu.
“Apakah yang akan engkau perhitungkan dengan Tuhan?” Rasulullah bertanya kepadanya. ‘Jika Tuhan akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa kebesaran maghfirahnya,” jawab orang itu.
“Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa keluasan pengampunan-Nya.
Jika Dia memperhitungkan kekikiran hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa kedermawanannya!”
Mendengar ucapan orang Arab Badui itu, maka Rasulullah  pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab Badui itu, air mata beliau meleleh membasahi Janggutnya. Lantaran itu Malaikat Jibril turun lagi seraya berkata:“Ya Muhammad! Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu, dan bersabda.
“Berhentilah engkau dari menangis! Sesungguhnya karena tangismu, penjaga Arasy lupa dari bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga la bergoncang. Katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan memperhitungkan kemaksiatannya. Allah sudah mengampuni semua kesalahannya dan la akan menjadi temanmu di syurga nanti!”. Betapa senangnya orang Arab badwi itu, mendengar berita tersebut. la Ialu menangis karena tidak berdaya menahan keharuan dirinya.

0 Response to "KEYAKINAN HEBAT"