Sholawat sayyidan Fatimah Az Zahra
Di Riwayatkan bahwa ketika khadijah di nikahi Rasulullah SAW, beliau dijauhi oleh wanita-wanita Quraisy, bahkan mereka sampai memutuskan hubungan dengannya.
Mereka berpikiran mengapa wanita kaya seperti Khadijah mau menikah dengan laki-laki biasa dan miskin seperti Muhammad. Tidak hanya itu, ketika khadijah mau melahirkan Fatimah, wanita-wanita Quraisy tidak mau menolongnya.
Khadijah tentu sangat kecewa mendengar jawaban mereka karena harus menjalani masa-masa persalinan sendirian.
Namun, secara tiba-tiba, ada empat wanita masuk kedalam kamar dan mendekatinya.
Khadijah menduga bahwa mereka adalah wanita-wanita dari Bani Hasyim .
Lalu salah satu dari mereka berkata, “ Wahai Khadijah, kami adalah utusan Tuhanmu.
Kami adalah wanita-wanitamu.
Aku adalah Sarah, dan ini Asiyah binti muzahim, temanmu di surga. Dan Itu adalah Siti Maryam binti Imran, dan yang satu lagi adalah Kultsum, saudaranya Musa bin Imran.
Kami datang untuk menolongmu”.
Salah satu dari mereka duduk disebelah kanan dan yang satu disebelah kiri. Satu lagi diujung kaki dan yang satu lagi di belakang kepala Khadijah. Merekalah yang membantu persalinan Khadijah ketika mau melahirkan putrinya, Fatimah.
Mereka berpikiran mengapa wanita kaya seperti Khadijah mau menikah dengan laki-laki biasa dan miskin seperti Muhammad. Tidak hanya itu, ketika khadijah mau melahirkan Fatimah, wanita-wanita Quraisy tidak mau menolongnya.
Khadijah tentu sangat kecewa mendengar jawaban mereka karena harus menjalani masa-masa persalinan sendirian.
Namun, secara tiba-tiba, ada empat wanita masuk kedalam kamar dan mendekatinya.
Khadijah menduga bahwa mereka adalah wanita-wanita dari Bani Hasyim .
Lalu salah satu dari mereka berkata, “ Wahai Khadijah, kami adalah utusan Tuhanmu.
Kami adalah wanita-wanitamu.
Aku adalah Sarah, dan ini Asiyah binti muzahim, temanmu di surga. Dan Itu adalah Siti Maryam binti Imran, dan yang satu lagi adalah Kultsum, saudaranya Musa bin Imran.
Kami datang untuk menolongmu”.
Salah satu dari mereka duduk disebelah kanan dan yang satu disebelah kiri. Satu lagi diujung kaki dan yang satu lagi di belakang kepala Khadijah. Merekalah yang membantu persalinan Khadijah ketika mau melahirkan putrinya, Fatimah.
Fatimah dilahirkan kedunia dalam keadaan suci dan bersih. Dari wajahnya terpancarkan cahaya sampai menerangi ke dalam rumah-rumah penduduk makkah dan menerangi seluruh tempat sekitarnya.
Pada waktu itu, masuk kedalam rumah Khadijah sepuluh wanita bidadari.
Setiap orang membawa bejana yang didalamnya berisi air yang diambil dari Al kautsar di surga.
Wanita yang ada dihadapan Khadijah mengambil salah satu air itu dan memandikan Fatimah dengan air tersebut. Ia mengeluarkan dua handuk putih yang lebih putih dari susu serta menebarkan wewangian yang lebih wangi dari minyak misik.
Satu handuk ditempelkan dibadan Fatimah dan yang satu lagi di kepalanya.
Tiba-tiba Fatimah yang masih bayi itupun berbicara. Ia berkata, “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan ayahku adalah utusan-Nya. Aku bersaksi bahwa suamiku adalah Waliyullah dan anak-anakku adalah cucunya Nabi.”
Kemudian, beliau mengucapkan salam kepada empat wanita yang ada di sekelilingnya dengan menyebut nama mereka satu persatu.
Setelah semuanya selesai, wanita-wanita itu meninggalkan rumah Khadijah.
Pada waktu itu, masuk kedalam rumah Khadijah sepuluh wanita bidadari.
Setiap orang membawa bejana yang didalamnya berisi air yang diambil dari Al kautsar di surga.
Wanita yang ada dihadapan Khadijah mengambil salah satu air itu dan memandikan Fatimah dengan air tersebut. Ia mengeluarkan dua handuk putih yang lebih putih dari susu serta menebarkan wewangian yang lebih wangi dari minyak misik.
Satu handuk ditempelkan dibadan Fatimah dan yang satu lagi di kepalanya.
Tiba-tiba Fatimah yang masih bayi itupun berbicara. Ia berkata, “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan ayahku adalah utusan-Nya. Aku bersaksi bahwa suamiku adalah Waliyullah dan anak-anakku adalah cucunya Nabi.”
Kemudian, beliau mengucapkan salam kepada empat wanita yang ada di sekelilingnya dengan menyebut nama mereka satu persatu.
Setelah semuanya selesai, wanita-wanita itu meninggalkan rumah Khadijah.
Rasulullah SAW begitu bergembira dengan kelahiran anak perempuannya itu.
Selanjutnya beliau memberikan nama Fatimah dan memberinya panggilan Az Zahra.
Menurut salah satu kabar, wajah Fatimah sangat mirip dengan Rasulullah SAW.
Sayyidah Fatimah Az Zahra tumbuh dewasa dalam lingkungan yang penuh dengan kasih sayang.
Ia mewarisi sifat-sifat suci dan karakter terpuji ibunya. karena itu Sayyidah Fatimah Az zahra tumbuh dan berkembang dihiasi oleh sifat-sifat terpuji yang sempurna, kemuliaan jiwa, cinta kebaikan, baik tingkah lakunya. Beliau adalah figur kebaikan dalam semua gerak-geriknya.
Subhanallah...
Selanjutnya beliau memberikan nama Fatimah dan memberinya panggilan Az Zahra.
Menurut salah satu kabar, wajah Fatimah sangat mirip dengan Rasulullah SAW.
Sayyidah Fatimah Az Zahra tumbuh dewasa dalam lingkungan yang penuh dengan kasih sayang.
Ia mewarisi sifat-sifat suci dan karakter terpuji ibunya. karena itu Sayyidah Fatimah Az zahra tumbuh dan berkembang dihiasi oleh sifat-sifat terpuji yang sempurna, kemuliaan jiwa, cinta kebaikan, baik tingkah lakunya. Beliau adalah figur kebaikan dalam semua gerak-geriknya.
Subhanallah...
اللهم صل على سيدنامحمد وعلى ال سيدنامحمد
0 Response to "Sholawat sayyidan Fatimah Az Zahra"
Post a Comment