CINTA DAN KASIH SAYANG KARNA RAHMAT ALLAH


Setiap ibu pasti menyangi anak anaknya, sampai binatang buas seperti singa sekalipun akan sangat sabar merawat anaknya. Tapi sadarkah kita bahwa sebenarnya itu semua adalah kasih sayang Allah. Allah menyayangi setiap makhluk dengan menitipkan kasih sayangNya melalui makhlukNya yg lain
Karena titipan kasih sayangNya ini, seorang ibu (juga ayah) seolah terpaksa menerima kenyataan bahwa dia sayang kepada anaknya. Orang tua tak akan tega melihat anaknya kelaparan apalagi menderita kesakitan. Aapun akan dilakukan demi mencukupi kebutuhan anaknya. Berapapun biaya berobat akan dicari untuk kesembuhan anaknya. Kasih sayang yg dicurahkannya begitu tulus sampai ia tidak menyadari dirinya sedang terpaksa. Ya, dipaksa oleh sayang Allah yg ditipkan melaluinya.
Butuh bukti? Coba pikir, kenapa terhadap anak orang lain, kita tak bisa seikhlas itu melakukan hal yg sama seperti pada anak anak kita? Merawat, membiayai, mendidik hingga dewasa. Padahal sama sama anak polos yg butuh kasih sayang.
Mungkin Njenengan menjawab, bahwa orang tua bisa ikhlas merawat anak karena ada harapan balasan kasih sayang dari anaknya kelak, yg sulit didapatkan dari orang lain yg tidak dilahirkan dari darah daginya meski sudah dirawat sejak kecil.
Anda SALAH.
Coba lihat seekor kucing yg dengan telaten menyusui anak anaknya, menggendong pake mulut ke sana kemari demi mencari tempat yg nyaman untuk anaknya. Coba pikir balasan apa yg bisa diharapkan seekor kucing dari anak anaknya kelak ketika dewasa? Tidak ada. Ini murni kasih sayang Allah kepada bayi kucing yg dititipkan melalui induknya.
Mungkin Njenengan menjawab, ada naluri belas kasihan dari kucing melihat bayi mungil yg belum mampu berbuat apa apa. Sehingga tergerak hati kucing ikhlas merawatnya.
Anda SALAH lagi. Anak anak tikus yg mungil mestinya lebih butuh kasih sayang. Tubuhnya lebih lemah. Nyatanya justru dimakan mentah sama si kucing. Ingat, anak kucing dan anak tikus sama sama tak bisa diharap balasan kebaikannya oleh si kucing.
Oh iya, tadi njenngan menyebut kata "naluri". Kalu njenengan sadar, sebenarnya yang njenengan sebut naluri ya kasih sayang titipan Allah itu tadi. Hanya saja orang yg masih terhijab hatinya dari Allah, lebih mudah menyebut kata naluri hewan dari pada melibatkan Allah dalam segala sesuatu.
Singkat kata,  atas kasih sayang Allah lah, orang tua kita dengan ikhlas merawat kita hingga segedhe ini. Atas kasih sayangNya lah orang tua kita tak pernah rela melihat kita sakit, tak akan tega membiarkan panasnya api menyenggol kulit kita.
Dengan cara itu pula, Allah memberikan kasih sayangNya yg lebih AGUNG kepada sebagian hambaNya, dengan dititipkan kepada orang orang AGUNG pula. Ada sosok ulama sholih penerus nabi yang tidak akan rela melihat "ummat"nya disengat api neraka, ttidak akan tega menyaksikan saudara muslimnya di siksa di jurang neraka, bahkan mereka juga tidak ingin saudara seimannya hidup menderita di dunia akibat ulah maksiatnya.
Para ulama mengerahkan seluruh tenaga, waktu, biaya untuk berdakwah mengajak ummat menuju Allah. Tanpa imbalan apalagi gaji. Hinaan, celaan, ancaman sudaah menjadi makanan sehari hari dalam usahanya ini. Saya menyaksikan sendiri beberapa sosok yg saya kenal telah mewakafkan seluruh hidupnya untuk ummat. Semoga Allah meninggikan derajat beliau.
Apakah njenengan sudah menemukan sosok sosok mulia itu? Sosok yg setiap saat memikirkan kebaikan dunia akhirat panjenngan? Sosok yg "naluri"nya memaksa untuk mengurusi agama orang lain saat orang lain cuek melihat kemaksiatan?
Jika sudah, berbahagialah, serahkan jiwamu dan baktikanlah hidupmu untuknya melebihi bakti kita kepada orang tua kandung. Orang tua hanya merawat jasad kita toh ahirnya kita mati juga. Sedangkankan beliau para ulama akan merawat jiwa kita yg akan hidup abadi dan menyelamatkan hingga kekal di akhirat.
Jika belum, segera cari mumpung masih ada nyawa dan sosok mulia seperti itu masih ada. Jangan biarkan jiwa kita menjadi yatim seumur hidup tak terawat yang akan membawa penyesalan di akhirat. Ketika orang orang sholih dipanggil untuk menuju surga dipimpin para ulama panutannya, bagaimana perasaan kita yang tolah toleh jika tidak punya orang tua?
Beruntunglah jika njenengan di bawah asuhan sosok yg punya rasa belas kasih melihat kondisi agama ummat. Lebih beruntung lagi jika njenengan sudah mendapat bagian dari perasaan itu. Perasaan peduli melihat agama saudara seiman. Itu artinya, kasih sayang Allah kepada ummat manusia, dititipkan lewat Njenengan juga.
Semoga bermanfaat

0 Response to "CINTA DAN KASIH SAYANG KARNA RAHMAT ALLAH"