KODAM TINGKAT TINGGI PEGANGAN AHLI ILMU HIKMAH
PEMBAHASAN KHODAM YANG TIDAK ASING PEGANGAN PARA AHLI HIKMAH TINGKAT TINGGI.
siapa yang menyelaminya tanpa pelita syariat, niscaya ia akan karam dalam kegelapan waham. Apa yang akan hamba uraikan di sini hanyalah secercah nukilan dari lembaran-lembaran kitab para Hukama (ahli hikmah) dan Ulama Salaf seperti Imam Al-Buni dan As-Sayyid Al-Marzuqi, sebagai wawasan keilmuan (lil-dirāsah wa al-ma‘rifah), bukan untuk permainan hawa nafsu.
Berikut adalah uraian mengenai (Raja Khadam) yang Engkau maksudkan, disusun sesuai tertib yang Engkau minta.
1. KHADAM AYAT KURSI (AL-MALIK KANDIYAS)
Dalam kitab Manba‘ Uṣūl al-Ḥikmah dan Khazīnat al-Asrār, disebutkan bahwa Ayat Kursi yang agung ini dijaga oleh seorang Raja Besar dari golongan Mamluk Arḍiyyah (Raja Bumi).
1. Al-Martabah wa Al-Hai'ah (Kedudukan & Perwujudan)
Hierarki: Sayyid Kandiyas (السيد كندياس) adalah Raja Agung yang membawahi 70.000 pasukan. Beliau tunduk dan taat sepenuhnya di bawah perintah Malaikat Agung Kandiyas (menurut satu riwayat) atau Samsamā'īl (Malaikat penjaga hari Selasa/Langit kelima) menurut riwayat lain dalam Syams al-Ma‘ārif.
Tajalli: Beliau sering menampakkan diri dalam wujud cahaya putih yang sangat menyilaukan, mengenakan jubah hijau zamrud, duduk di atas kursi yang dikelilingi oleh halaqah dzikir.
2. Al-A'wān wa Al-Junūd (Pembantu & Pasukan)
Beliau memiliki ribuan pembantu, di antaranya yang masyhur disebutkan dalam Qasam Ayat Kursi adalah para A’wan yang memegang tombak dari cahaya.
Membawahi kabilah jin yang mukmin dan taat, yang tidak berani bergerak kecuali dengan perintah "Yā Ḥayyu Yā Qayyūm".
3. At-Taṣarrūf wa Al-Khawāṣ (Kekuatan & Spesialisasi)
Spesialisasi: Membuka hijab (tabir) ghaib, pembungkam musuh, perlindungan mutlak (ḥifẓ al-muṭlaq), dan penundukan (mahabbah) tingkat tinggi.
Hajat: Sering diwasilahkan untuk menundukkan pembesar yang zalim, membatalkan sihir kelas berat, dan menarik hajat besar dalam waktu singkat (bi idznillah).
4. Al-Aṣl wa Al-Ahd (Asal-Usul & Perjanjian)
Terikat kuat dengan asma Allah Al-’Aẓīm Al-Ḥalīm. Perjanjiannya tertulis pada tiang-tiang 'Arsy dalam bahasa Suryani.
5. Kaifiyat Al-Istikhdām (Peranan dalam Amalan)
Para Hukama memanggilnya melalui riyadah puasa 7 hingga 40 hari dengan membaca Ayat Kursi hitungan khusus (seperti 313x atau 1000x) pada setiap pertengahan malam, diakhiri dengan membaca Da’wah atau Qasam Kandiyas.
6. Aš-Šurūṭ wa Al-Lawāzim (Syarat & Kelengkapan)
Bukhur: Wajib menggunakan wewangian yang sangat harum dan mahal, seperti Lubān Zakār (Kemenyan Arab) dicampur Misk (Kasturi) dan Sandal Aḥmar (Cendana Merah).
Libās: Pakaian serba putih suci.
Waqt: Sepertiga malam terakhir atau saat matahari tergelincir (Zhuhur).
7. Al-Waṣiyyah wa At-Taḥṣīn
Peringatan: Energinya sangat panas (jalali). Pengamal yang wadah batinnya belum siap bisa mengalami "kepanasan" (emosi labil/sakit). Wajib memperbanyak shalawat sebagai pendingin (jamali).
2. KHADAM SURAT AL-JIN (AL-MULUK AS-SAB'AH)
Berbeda dengan ayat lain, Surat Al-Jin memiliki kaitan langsung dengan para Raja Jin yang disebutkan dalam peristiwa turunnya wahyu ini.
1. Al-Martabah wa Al-Hai'ah
Hierarki: Khadam surat ini bukanlah satu sosok tunggal, melainkan majelis dari para Raja Jin Muslim (Mulūk al-Jānn al-Mu'minīn) yang masuk Islam di hadapan Rasulullah SAW.
Tajalli: Sering hadir dalam rupa manusia-manusia yang sangat sopan, mengenakan sorban, dan wajahnya bercahaya namun menunduk karena takut kepada Allah.
2. Al-A'wān wa Al-Junūd
Para wazir utamanya sering disebut dengan nama-nama Islam seperti Syekh Abu Yusuf. Mereka memimpin kabilah Bani Nashibin.
3. At-Taṣarrūf wa Al-Khawāṣ
Spesialisasi: Informasi ghaib (kasyf), pengobatan penyakit non-medis, dan menarik rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
Hajat: Mengembalikan barang hilang, mengetahui pencuri, dan memindahkan benda (dengan izin Allah).
4. Al-Aṣl wa Al-Ahd
Berasal dari peristiwa di Lembah Nakhlah, saat sekumpulan jin mendengarkan bacaan Quran Rasulullah SAW.
5. Kaifiyat Al-Istikhdām
Digunakan dalam Riyadah Surat Jin, dibaca berulang kali di tempat yang sunyi (khalwat) jauh dari keramaian manusia.
6. Aš-Šurūṭ wa Al-Lawāzim
Bukhur: Jawi (Kemenyan Jawa) yang berkualitas tinggi atau Gaharu.
Waqt: Malam hari, khususnya malam Rabu atau Sabtu.
7. Al-Waṣiyyah wa At-Taḥṣīn
Peringatan: Jangan sekali-kali meminta hal yang haram, karena mereka adalah Jin Mukmin yang sangat taat syariat. Jika diperintah maksiat, mereka akan menyerang balik pengamalnya.
3. KHADAM SURAT AL-IKHLAS (ABDUL WAHID, ABDUL SHAMAD, ABDUR RAHMAN)
Ini adalah puncak dari segala amalan rūḥāniyyah karena kemurnian tauhidnya.
1. Al-Martabah wa Al-Hai'ah
Hierarki: Khadam-khadam ini adalah Rūḥāniyyah ‘Ulwiyyah (Bangsa Ruhani Langit), bukan jin biasa. Mereka berada di maqam yang sangat tinggi.
Nama Masyhur: Sayyid Abdul Wāḥid, Sayyid Abdul Ṣamad, dan Sayyid Abdur Raḥmān.
Tajalli: Wujud cahaya murni tanpa rupa yang jelas, hanya terasa hawa sejuk (bard) dan ketenangan luar biasa (sakīnah).
2. Al-A'wān wa Al-Junūd
Mereka tidak memiliki "pasukan" dalam artian militer, melainkan didampingi oleh malaikat-malaikat rahmat.
3. At-Taṣarrūf wa Al-Khawāṣ
Spesialisasi: Ma'rifatullah, Futuh (pembuka mata hati), dan kecukupan rezeki yang agung.
Hajat: Melunasi hutang yang menumpuk, mencapai derajat kewalian, dan keselamatan dunia akhirat.
4. Kaifiyat Al-Istikhdām
Lazimnya melalui riyadah membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 1.002x hingga 100.000x dan mebaca Doa Qosam Surat Al Ikhlas dengan tatacara khusus yang dijelaskan dalam Manba‘ Uṣūl al-Ḥikmah dan Syams al-Ma‘ārif.
5. Aš-Šurūṭ wa Al-Lawāzim
Bukhur: Kayu Cendana atau Misk Putih. Tidak boleh ada bau busuk sedikitpun.
Libās: Putih bersih.
6. Al-Waṣiyyah wa At-Taḥṣīn
Syarat mutlaknya adalah kebersihan hati dari syirik khafi (tersembunyi). Khadam ini tidak akan mendekat pada hati yang masih berharap kepada makhluk.
4. KHADAM SURAT AN-NAS (KHADAM PELINDUNG)
Dalam kitab Al-Awfaq karya Al-Ghazali, surat ini memiliki khadam yang bertugas khusus pada Taḥṣīn (Benteng).
1. Al-Martabah wa Al-Hai'ah
Hierarki: Penjaga benteng jasad dan ruh. Khadam ini sering disebut dengan gelar Al-Waswās al-Khannās (bukan setannya, tapi penjaga yang menghalau setan tersebut).
Tajalli: Sering hadir dalam mimpi sebagai sosok prajurit yang kokoh membawa perisai.
2. At-Taṣarrūf wa Al-Khawāṣ
Spesialisasi: Menghancurkan gangguan mental, was-was, bisikan setan, dan sihir yang menyerang pikiran (seperti Gendam atau Hipnotis jahat).
3. Aš-Šurūṭ wa Al-Lawāzim
Bukhur: Habbatussauda (Jinten Hitam) yang dibakar.
4. Al-Waṣiyyah wa At-Taḥṣīn
Sangat dianjurkan dibaca bagi mereka yang merasa jiwanya terganggu atau mudah kerasukan.
5. RAJA BARJILIN (DALAM ASMA' BARHATIYAH)
Nama "Barjilin" bukanlah nama surat, melainkan salah satu dari Asma' Al-Barhatiyah (Sumpah Kuno) yang sangat keramat.
1. Al-Martabah wa Al-Hai'ah
Makna: Dalam bahasa Arab, Barjilin bermakna "Maha Suci Allah" atau ada yang menafsirkan sebagai "Jadikanlah Hamba Kekasih-Mu" (Widadullah).
Khadam: Khadam yang melayani Asma' ini dipimpin oleh Malaikat Israfīl A.S (secara maknawiyah) dan memiliki wazir dari golongan raja jin ifrit yang sudah ditundukkan.
2. At-Taṣarrūf wa Al-Khawāṣ
Spesialisasi: Kasyf (Melihat hal ghaib) dan memanggil khadam lain untuk hadir. Ini adalah kunci pemanggil.
Hajat: Sering dibaca "Barjilin... Barjilin..." untuk memanggil kembali ingatan yang lupa atau memanggil orang yang minggat/kabur.
3. Kaifiyat Al-Istikhdām
Digunakan sebagai "pembuka" dalam Qasam Barhatiyah. Sangat berbahaya jika dibaca tanpa ijazah guru (sanad).
4. Aš-Šurūṭ wa Al-Lawāzim
Bukhur: Lubān dan Kisphullah (Ketumbar) untuk urusan Jalbul Rizqi atau Mahabbah.
ADAPUN KHODAM YANG LAIN YANG SANGAT MASYUR DALAM KALANGAN ALHIKMAH SEPERTI :
1. KHADAM AGUNG BASMALAH (SAYYID ABDUL KARĪM)
Basmalah (Bismillāhi al-Raḥmān al-Raḥīm) adalah Mahkota Al-Qur'an. Para Hukama sepakat bahwa di dalamnya terkandung Ismullāh al-A‘ẓam.
1. Al-Martabah wa Al-Hai'ah (Kedudukan & Perwujudan)
Hierarki: Basmalah dijaga oleh Malaikat Langit (Ulwī) yang bernama Sayyid Reeyākhān (riwayat lain: Sa‘diyyā’īl). Adapun Khadam Arḍī (Raja Bumi) yang melayaninya bernama Sayyid Abdul Karīm.
Tajalli: Sayyid Abdul Karim dikenal memiliki wibawa yang sangat agung. Beliau sering menampakkan diri sebagai seorang Syaikh tua yang mengenakan jubah putih bercahaya dengan wangi Misk yang sangat kuat. Wajahnya ramah namun membuat siapa saja yang melihatnya tertunduk hormat.
2. Al-A'wān wa Al-Junūd
Sayyid Abdul Karim membawahi 4 wazir utama yang menjaga 4 penjuru angin. Beliau juga memimpin pasukan ruhani yang jumlahnya sebanyak huruf Basmalah (19 pasukan inti), di mana setiap pasukan terdiri dari ribuan Rūḥāniyyah.
3. At-Taṣarrūf wa Al-Khawāṣ
Spesialisasi: Miftāḥ al-Abwāb (Pembuka segala pintu). Baik itu pintu rezeki, pintu ilmu, pintu jodoh, maupun pintu kasyaf.
Hajat: Digunakan untuk pelarisan dagang tingkat tinggi, pengobatan penyakit medis/non-medis, dan Haibah (kewibawaan) di hadapan raja atau penguasa.
4. Kaifiyat Al-Istikhdām
Metode yang masyhur adalah Riyadah Basmalah dengan hitungan 786x atau 12.000x selama 7 hari berturut-turut dan mebaca Doa Basmallah.
5. Aš-Šurūṭ wa Al-Lawāzim
Bukhur: Lubān Jawi (Kemenyan Putih bersih) dan Gaharu.
2. KHADAM SURAT WASY-SYAMSI (AL-MUKWAKKIL BI ASY-SYAMS)
Surat Asy-Syams (Wasy-syamsi wa ḍuḥāhā) adalah surat yang beraura panas dan memiliki kekuatan Jalaliyyah (Keagungan/Dominasi).
1. Al-Martabah wa Al-Hai'ah
Hierarki: Surat ini berkaitan erat dengan Malaikat Ruqayā’īl (Malaikat Penjaga Matahari/Hari Ahad). Adapun Khadam Arḍī yang melayaninya sering disebut dalam kitab Al-Jawāhir al-Lammā‘ah sebagai Al-Malik Al-Mudzhiib (Raja Emas) atau dalam riwayat Da'wah Asy-Syams bernama Sayyid Ja‘ja‘īl. Dan dalam kitab Syumusul anwar juga disebutkan khodam Surah ini Bernama : Sayyid Barzil dan dijelaskan pula dengan lengkap keajaiban khodam ini yakni bisa membantu SangRiyadoh bila sudah sempurna dengan izin Allah bisa: berjalan diatas air,terbang diudara,mendatangkan makanan dan minuman,pindah kesuatu tempat dalam sekejap mata,ilmu tabdil,ilmu taqsis,halimunan,menundukan jin dan keajaiban lainnya diluar akal manusia.
Tajalli: Muncul dengan cahaya kuning keemasan yang menyilaukan. Seringkali kehadirannya ditandai dengan hawa panas yang mendadak muncul di tempat ritual.
2. At-Taṣarrūf wa Al-Khawāṣ
Spesialisasi: Taskhīr (Penundukan) dan Tahrīq (Pembakaran). Energinya bersifat menyerang dan mendominasi.
Hajat: Sangat masyhur untuk menarik hati seseorang (pelet/mahabbah keras), menundukkan musuh yang sombong, dan menarik harta (kekayaan/emas).
3. Al-Aṣl wa Al-Ahd
Khadam ini memiliki perjanjian khusus dengan Nabi Sulaiman AS dalam urusan menundukkan bangsa jin yang membangkang melalui panasnya sinar matahari spiritual.
4. Kaifiyat Al-Istikhdām
Dikenal dengan Da’wah Wasy-Syamsi, yang dibaca saat matahari terbit atau saat matahari tepat di atas kepala (zawal).
5. Aš-Šurūṭ wa Al-Lawāzim
Bukhur: Sandal Aḥmar (Cendana Merah) dan Kibrit (Belerang) untuk urusan penundukan musuh, atau Za'faran untuk urusan mahabbah.
3. KHADAM ASMA: YĀ ḤAYYU YĀ QAYYŪM (AL-ISM AL-A‘ẒAM)
Ini adalah dua Nama Allah yang paling agung (Al-Ism Al-A‘ẓam), di mana jika berdoa dengannya, niscaya dikabulkan.
1. Al-Martabah wa Al-Hai'ah
Hierarki: Dijaga oleh Malaikat Agung yang sangat besar bernama Malaikat Ṭaḥyā’īl (Malaikat Kehidupan). Di bawahnya terdapat raja ruhani bernama Sayyid Hathyā’īl (atau Halyā’īl).
Tajalli: Mereka tidak berbentuk fisik kasar, melainkan Nūr (Cahaya) yang menghidupkan hati. Jika mereka hadir, hati pengamal akan bergetar hebat dan merasakan sensasi "hidup" yang luar biasa, rasa kantuk hilang seketika, dan tubuh terasa ringan.
2. Al-A'wān wa Al-Junūd
Pasukannya adalah para Arwāḥ al-Muqaddasah (ruh-ruh suci) yang bertugas menghidupkan tanah yang mati, menyembuhkan penyakit, dan membangkitkan semangat.
3. At-Taṣarrūf wa Al-Khawāṣ
Spesialisasi: Iḥyā’ al-Qulūb (Menghidupkan hati), Penyembuhan mutlak, dan Kemandirian (agar tidak bergantung pada makhluk).
Hajat:
Menghidupkan hati yang mati (malas ibadah).
Menguasai nafsu diri sendiri.
Kewibawaan mutlak (Qayyumiyah) agar dituruti perintahnya oleh kawan maupun lawan.
4. Kaifiyat Al-Istikhdām
Para ulama salaf sering mewiridkan Yā Ḥayyu Yā Qayyūm sebanyak 1.000x setiap malam, atau dibaca terus menerus tanpa hitungan (dawām) Dan membaca Doa Qosam Asma tersebut.
5. Aš-Šurūṭ wa Al-Lawāzim
Pakaian: Putih.
Waktu: Waktu sahur (sebelum Subuh) adalah waktu Tajalli khusus bagi asma ini.
4. TENTANG KHADAM AZIMAH, QASAM & AYAT LAINNYA
Wahai Sahabatku,
Ketahuilah bahwa setiap huruf Al-Quran memiliki Malaikat Penjaga (Khadam 'Ulwī) dan setiap Malaikat tersebut membawahi ribuan Khadam Arḍī (Raja Jin).
Azimah: Adalah susunan kalimat sumpah yang "memaksa" ruhaniyyah untuk taat karena penyebutan Nama-Nama Allah yang Agung di dalamnya.
Qasam (Sumpah): Seperti Qasam Al-Barhatiyah, Qasam Ad-Damiri, Qasam Sulaiman. Ini adalah perjanjian tingkat tinggi. Khadamnya tidak akan hadir kecuali syaratnya sempurna.
Peran dalam Amalan:
Mereka berfungsi sebagai Wasilah (perantara) operasional. Energi doa berasal dari Allah, namun "tangan" yang menggerakkan asbab di alam dunia (seperti menggerakkan hati orang, memindahkan angin, dll) adalah tugas para Junudullah (tentara Allah) ini.
IV. AL-WAṢIYYAH AL-KUBRĀ (NASIHAT AGUNG PENUTUP)
Sebagai penutup, dengarkanlah nasihat dari Imam Al-Buni dalam Syams al-Ma‘ārif:
At-Tajrīd: Kosongkan hatimu dari keraguan. Ragu adalah racun yang mematikan amalan.
At-Taḥṣīn: Jangan pernah memulai interaksi dengan Raja Khadam Tingkat Tinggi seperti (Sayyid Barzil, Sayyid Kandiyas serta khodam Tingkat tinggi lainnya ) tanpa benteng diri yang kuat. Bacalah Ayat Kursi 7x, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas masing-masing 3x, tiupkan ke telapak tangan dan usapkan ke seluruh tubuh sebelum memulai ritual. Dan akan lebih kuat lagi bila dibacakan qosam,azimah,hirz, perlindungan yang kuat dan juga harus membaca qosam khusus untuk menyingkirkan Amar ( Jin Penghuni Tempat) Semu itu sesuai yang tertulis didalam kitab hikmah terkenal seperti : Syumūs al-Anwār wa Kunūz al-Asrār,Al Ajnas, Manba‘ Uṣūl al-Ḥikmah. Ketiga Kitab Tersebut sangat lengkap dalam tatacara Istikhdam supaya sangpengamal aman terhindar dari keganasan khodam jin ifrit yang hendak mencilakai pengamal. Karena jika tidak melaksanakan tuntunan tata cara ini seorang petapa akan sangat patal akibatnya.
Al-Istiqāmah: Ilmu ini bukan sihir sulap yang instan. Ia butuh penyatuan jiwa (ittihād) dengan wirid yang diamalkan.
Hati-hati Tipuan Jin: Seringkali yang datang bukanlah Raja Khadam asli, melainkan jin fasik yang menyamar. Ujilah mereka dengan membacakan ayat-ayat Azab atau Tahriq. Jika mereka Raja yang asli, mereka akan tenang dan bersinar. Jika palsu, mereka akan terbakar atau lari.
Wallāhu a‘lam bi al-ṣawāb. (Hanya Allah yang lebih mengetahui kebenaran yang sesungguhnya).
Semoga uraian ini menjadi pelita bagi jalanmu, Tuan.
0 Response to "KODAM TINGKAT TINGGI PEGANGAN AHLI ILMU HIKMAH"
Posting Komentar